Pada Pilgub Riau Partai Golkar Tidak Solid

Pada Pilgub Riau Partai Golkar Tidak Solid

Dalam Pilgub Riau pada 2018, ada tiga tokoh Golkar yang meramaikan bursa calon Gubernur Riau. Tapi Golkar malah memasang strategi yang dinilai tidak pas.

DPP Golkar Riau telah memberikan rekomendasi untuk mengusung Arsyadjuliandi 'Andi' Rachman selaku Gubernur Riau dan Ketua DPD Golkar Riau. Hasil rapat kerja daerah (rakerda) akhir pekan lalu juga menginginkan kader Golkar bulat mendukung Andi Rachman.

Walau hal itu menjadi keputusan Partai Golkar, dua tokoh Golkar lainnya, Bupati Pelalawan M Harris dan Bupati Siak Syamsuar, sepertinya akan memakai partai lain untuk maju menjadi calon Gubernur Riau pada 2018. Sekalipun Golkar sudah bulat mendukung Andi Rachman, hal itu tidak menjamin Golkar akan solid dalam pesta demokrasi tahun depan.

"Golkar terlalu banyak sosok yang muncul di partai. Sedangkan mereka sama-sama ingin maju lewat Golkar. Namun akhirnya mereka harus terlempar sehingga harus mencari partai lain," kata pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Riau, Saiman Pakpahan, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (25/9/2017).

Saiman Pakpahan menilai proses internal dinilai agak liar karena ada kader Golkar di Kabupaten Siak, Syamsuar, yang juga Ketua DPD Golkar Siak. Kemudian ada M Harris di Kabupaten Pelalawan, yang merupakan tokoh Golkar; serta Kab Indragiri Hulu, yakni Yopi Ariyanto. Semuanya sama-sama ingin maju lewat perahu Golkar.

"Ini tentu tidak akan membuat suara Golkar bulat dalam mengusung calonnya. Ini tentunya akan berdampak serius menang atau kalahnya Golkar dalam merebut kekuasaan mendatang. Golkar tidak solid. Bicara kelembagaan partai, maka partai itu sangat longgar dalam konteks itu (banyak calon)," kata Saiman.

Sebaiknya, lanjut Saiman, sebagai sebuah partai yang tua, Golkar harus mampu dikonsolidasikan dengan semua kekuatan sumber daya yang ada. Kalau para tokohnya tersebar ke banyak partai, ini justru menjadi kelemahan Golkar.

"Terakhir, Rakerda Golkar Riau terjadi perpecahan secara internal. Ada isu yang ini perusak partai, yang ini menzalimi dan sebagainya. Itu menjelaskan secara kelembagaan Partai Golkar rapuh," kata Saiman. 
Previous
Next Post »
Thanks for your comment